Di Duga,APH Di Kuala Enok Tak Mampu Atasi Mafia Kapal Pukat Trawl Yang Bebas Tanpa Izin
*Tembilahan*
Tak Tanggung-tanggung, melihat dari maraknya ilegal fishing terpantau ratusan kapal pukat trawl bersandar di pesisir Kuala Enok Kabupaten Inhil, bentuk dari pembiaran untuk menghancurkan kelestarian Laut di seluruh wilayah perairan.
Maraknya aktivitas ratusan kapal pukat Trawl yang telah merambah di beberapa wilayah perairan di provinsi Riau ternyata pemiliknya berasal dari Kuala Enok Kabupaten Inhil.
Berbagai sumber informasi menyikapi
dari keluhan aksi para nelayan tradisional hingga pengamat lingkungan menyelusuri Maraknya aktivitas ratusan kapal pukat trawl di berbagai wilayah perairan Provinsi Riau, Provinsi Jambi, termasuk di Kuala Tungkal, hingga Perairan Kepri menjadi perhatian serius. Jimmi pemerhati lingkungan perairan pesisir yang sebelumnya telah investigasi ke lapangan katakan, "Kapal-kapal ini, yang sebagian besar diketahui berasal dari Kuala Enok, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), terus beroperasi hingga sampai sekarang kian marak saja di sana (Kuala Enok)", ujarnya.
"meskipun ada peraturan yang melarang penggunaan alat tangkap yang merusak ekosistem laut dan cendrung merugikan para nelayan tradisional".
"Dampak dari operasi kapal-kapal ini sangat merugikan, baik bagi lingkungan laut maupun bagi nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya laut yang berkelanjutan".
"Para pemangku kepentingan diharapkan dapat segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan praktik ini dan melindungi ekosistem laut serta kesejahteraan nelayan lokal". tutupnya Jimmy
Diduga ratusan kapal pukat harimau ini tiap tahunnya semakin bertambah.
Pemerintah diminta tegas melarang dan menindak pelaku penggunaan alat penangkap ikan trawl (pukat hela) dan cantrang. Pasalnya, ratusan kapal pukat trawl yang beroperasi hingga saat ini banyak di temui dijelas dilarang oleh pemerintah itu ternyata berasal dari Kuala Enok Inhil provinsi Riau
Para pelaku usaha tersebut tidak mengindahkan peraturan pemerintah tentang ekosistem dan biota laut yang semakin hancur akibat praktik ini.
Berdasarkan informasi yang didapat oleh tim awak media ini dibalik mengganasnya munculnya ratusan kapal pukat trawl yang berasal dari Kuala Enok Tembilahan Inhil dikoordinir salah seorang bernama Aliang Dkk.
Menindaklanjuti hasil investigasi dilapangan Rabu 4 September 2024 terpantau Ratusan unit kapal pukat trawl tengah bersandar di pesisir Kuala Enok Inhil, diketahui baru usai beroperasi.
Dikonfirmasi Aliang disebut sebagai kordinator dari maraknya ratusan kapal pukat trawl yang berasal dari Kuala Enok melalui via WhatsAppnya namun tidak menjawab.
Tim awak media akan melanjutkan hasil investigasi yang telah dikonfirmasi beberapa sumber terdapat hanya beberapa pelaku usaha miliki dari ratusan kapal pukat trawl yang berasal dari Kuala Enok ke pihak UPT.PSDKP Wilayah 1 Kabupaten Inhil.***Tim
Komentar Via Facebook :